Love him… :))
oleh Naa Ginna Meila pada 07 Januari 2011 jam 15:46
Waktu cepat berlalu.
Bahkan rasanya mustahil bagiku, waktu terus berputar.
Juga disetiap pergerakan detik jarum jam yang rasanya sangat menyakitkan, seperti bjalan ditempat yang ga rata. Bgelombang, dan diseret2 tapi terus bjalan.
Bahkan bagiku…
Saat itu, hal ini benar2 melumpuhkan aku, aku seperti zombie.
Berusaha meninggalkan bekas luka yang masih basah dan perih yang mendalam walopun wktu terus bjalan.
Aku sadar, merasakan kepedihan yg dulu itu, perasaan sedih karna kehilangan dan rasa sakit yang luar biasa, semua itu masi bisa ku tahan.
Yaa… seenggagnya aku bisa melewatinya.
Walopun itu pahit, tapi darisitu aku jadi semakin kuat bertahan.
Berdiri sendiri.
Apapun yg tjadi dengan aku waktu itu, uda jadi mimpi buruk dimasalalu..
Karna sejak itu aku ga penah mengharapkan apapun untuk keesokkan harinya…
Yaa, aku ga mengharapkan apapun lagi setelah aku benar2 merasa keadaanku semakin baik walopun saat ini aku sendiri.
Itu ga masalah buatku, aku masi tetap bisa tersenyum walopun semua itu kulakukan terpaksa.
Ga pengen aku tunjukkin aku tu lemah.
Ga pengen aku tunjukkin aku tu rapuh.
Hhhh'
Rasanya aku seperti berdiri diatas es yang licin dan berbahaya. Bergerak dikit jah bisa buat aku jatuh...
Jadi aku harus lebih hati2... ga pengen jatuh lagi untuk yang kesekian kalinya.
Aku yakin hari ini dan seterusnya ga akan seperti hari kemarin.
Aku juga ga pengen mengubah hari ini mundur selangkah seperti hari kemarin.
Dan kenyataan bahwa aku lagi2 sendiri... memang iya.
Terus apa yang salah di aku?? Apa aku terlalu buruk??
Hhh' Entahlah...
Tapi fakta lainnya, ternyata masi ada seseorang yang care ma aku saat aku terjatuh.
Pikiran itu nyaris membuatku merasa... ada harapan.
Mengingat hari itu...
Hari itu memang aneh, tiba2 aku merasa sangat bahagia.
Bahkan di dinginnya hujan yang turun malam itu, dan dibawah panasnya matahari yang menyengat siang itu, saat aku bersamanya itulah aku merasa bahagia. Dan aku menikmatinya (18-19 desember 2010).
Tadinya aku penasaran.
Apa ini cuma aftershock setelah merasakan kehilangan seseorang yang "dulu" aku cintai, tapi menurutku itu bukan alasan yang tepat.
Bahkan semua ini terasa begitu mudah sejak dia ada disetiap hari2ku.
Mungkin... aku ga perlu menyiapkan diri lagi untuk menerima kekecewaan seperti hari kemarin.
Karna ada dia untukku sekarang.
Sejak itu aku mulai berpikir..
Apa penyebabnya hingga aku menganggap semuanya terasa sangat mudah bagiku.
Dan penyebab terbesarnya adalah dia.
Pada dia sendiri.
Yaa... diia memang seseorang yang periang, tegar, bijaksana, jenius bisa buat aku ga sedih lagi.
Bisa meredam amarahku.. Bisa membimbing aku..
Dan dimataku, sikapnya itu seperti aura.
Yang bisa membuat siapapun yang didekatnya, merasa senang...
Ga heran, kalo aku selalu merasa senang saat bertemu dan menghabiskan hariku bersamanya...
Jelas dan nyata buatku... tnyata aku bisa mengenalnya lebih dekat.
Tapi aku ga ngerti, kenapa tuhan membuat skenario khidupanku seperti ini.
Ga nyangka, ini baru aku rasain...
Kenyataan bahwa dia jauh disana, harus aku terima.
Kenyataan bahwa kita gabisa bsama dsetiap hari, harus aku terima.
Kenyataan bahwa aku gabisa lakukan banyak hal buat dia, harus aku terima.
Dan kenyataan bahwa aku akan mengalami rasa rindu yang berlebihan, juga harus aku terima.
Tapi akan ku ingat selalu kata-kata nya,
"Kita harus saling percaya, terbuka, jujur dan saling menguatkan satu sama lain."
Aku yakin itu :')
Walopun ga mudah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar