Lagi. Untuk yang kesekian kalinya. Aku merasakan ini..
Tentang dia yang telah lama terdiam. Tentang pertengkaran dingin diantara kita..
Hhh’ Yaa.. aku tahu. Pertengkaran dalam sebuah hubungan itu memang wajar. Tapi bagiku, jika diantara kedua pihak tak ada niat untuk mengubah keadaan menjadi baik, itu yang gak wajar!
Seperti yang dia lakukan sebelum-sebelumnya padaku. Setiap amarah menguasainya, dia selalu begini. Diam. Oh, tidak. Lebih tepatnya, mendiamkanku. Begitu..
Bukan kali ini saja.. Sering dia beginikan aku.
Well.. karena aku tak ingin merasakan hal buruk yang dulu pernah aku rasakan terulang kembali, tak jauh beda seperti keadaan saat ini..
Akhirnya, aku yang memulai ‘tuk menghubunginya terlebih dulu. Mencoba ‘tuk mencairkan suasana ini yang beku.. Dan berharap keadaan ini kembali baik seperti semula. Seperti sebelum terjadi apa-apa. Tapi semua itu sia-sia. Buktinya, beberapa pesanku untuknya terabaikan.. :”
Dan kau tahu?? Sampai sekarang, hari ini. jam ini. menit ini. detik ini. dia tak pernah mencoba sekalipun menghubungiku. Haaah, yaa. Ini hari ketiga dia bertahan dalam diam.
Aku sudah terlalu sering mengalah. Coba menghubunginya terlebih dulu sekalipun aku kesal dengan sikapnya.
Tapi kali ini.. cukup. aku sudah merasa lelah ‘tuk menjadi pihak yang selalu mengalah.
Bukan karena aku perhitungan. Ini karena aku ingin, dia yang terlebih dulu menghubungiku. Aku ingin, dia yang.. coba ‘tuk menghangatkan suasana diantara kami yang sudah lama membeku..
Ah, Tapi rasanya.. mustahil :” Dia terlalu kuat mempertahankan “diam”nya.
Ckck’ Apa ini yang namanya EGOIS??
Apa ini yang namanya KERAS KEPALA?? GENGSI untuk menghubungiku terlebih dulu mungkin??
Atau.. Apa aku begitu bersalah dimatanya, hingga aku harus “terabaikan” cukup lama dan untuk yang kesekian kalinya, seperti ini?
Baiklah.. asal kau tahu saja. Aku lebih bisa menerima sikapnya meskipun marah padaku, ungkapkan saja semua kekesalannya. Lebih baik begitu. Daripada harus berdiam diri seperti ini.. MEMUAKKAN! >,
Dan ini hanya menambah masalah. Bukan menyelesaikannya.
Hhh’ Hatiku berontak! Rasanya sudah tidak bisa lagi menerima sikapnya yang terlalu sering mengabaikanku. Tak peduli dan bersikap dingin padaku seolah-olah aku ini MUSUHnya..
Aku sampai tak mengenali bahwa itu dia, orang yang kusayangi.. rasanya bukan. Ah, tidak! Dia tidak seperti itu.. >,
Sikapnya membuat aku tak mengerti. Begitu sulit rasanya mengartikan ini.
Sering aku bertanya dalam hati.” Apa maksudnya ini??” Tapi tak ada satupun jawaban yang tepat untuk semua pertanyaan itu.
Dia.. Dalam keadaan diam, padahal hati ingin bicara. Mengungkapkan segala perasaan dan kekesalannya padaku. Tapi enggan ‘tuk memulainya. Begitu?? Ataukah.. ini adalah bagian dari caranya menunjukkan padaku, bahwa DIA BISA TANPA AKU. Iya??
Jawab!!
Sadarkah dia?? Aku manusia.. Punya hati dan perasaan.. Dan aku tak suka diperlakukan seperti ini. terabaikan dan.. terlupakan. Aku benci dengan “DIAM”mu. Aku benci!!
Apa ini yang namanya sayang, kalau dia mendiamkanku begitu lama??
Hahaha coba berkaca. Rasanya aku tak pernah melakukan hal BODOH seperti ini padanya..
Apa pernah, aku mendiamkannya seperti yang ia lakukan ini begitu lama??
Sekalipun aku kesal, marah, dan besikap dingin padanya.. Sekalipun aku bosan dan muak, terjepit keadaan yang menyebalkan.. Pernah aku mendiamkannya, begitu??
Apa pernah, dia yang coba memulai ‘tuk memperbaiki keadaan buruk seperti ini??
Coba menghubungiku terlebih dulu. Mencairkan suasana.. Dan menghangatkan hatiku yang dingin.
Rasanya tidak...
Aah.. aku terlalu bermimpi. Bukan dia, kalau seperti itu :’)
Padahal dalam hati, aku ingin dia menyadari.. aku tersiksa seperti ini.. :’( SUNGGUH SANGAT TERSIKSA.
Kini aku merasa.. KEHILANGAN.
Aku rindu bercerita.. mengadu.. dan mengungkapkan padanya tentang hari ini :”
Aku rindu dengan perhatiannya untukku yang begitu besar :” yang selalu mengingatkan aku ini-itu,
Aku rindu mendengar cerita-ceritanya. Tentang kuliah.. hobinya bermain ps.. dan kesenangannya dalam memodif motor :”
Aku rindu ucapan selamat malam.. kata-kata sayang.. dan kecuppan hangatnya untukku sebelum aku tertidur :”
Aku rindu sosoknya yang menyenangkan dan berselera humor tinggi, :” beruntung sekali rasanya, ketika aku memiliki seseorang yang terlalu jenius untuk mampu membuatku tertawa. Bahkan ketika aku sedang tak ingin tersenyum :”
Tapii…. keadaan ini, seringkali membuatku ragu akan perasaannya :” dan dia terlalu membiarkanku tenggelam dalam keraguan. Hhh’.. :’( aku ingin dia meyakinkanku lagi..
Sudahlah.. aku tak ingin banyak mengeluh tentang ini lagi.
Tuhan, dengarkan aku.. Aku punya sebuah permintaan. Sederhana saja. Aku hanya ingin dia menyadari, bahwa apa yang dia lakukan ini tak ada guna. Itu saja.
Tak peduli apapun yang terjadi ini. Aku bersedia dan tak pernah keberatan jika harus menunggu berapapun lamanya selama aku masih mencintainya :”
Dan aku masih tetap gemar berdoa tentang kami. Bercerita dan mengadu padanya tentang dia, yang semakin hari semakin menjauh.. :”
Semoga dia menyadarinyaa :’)
--
“kita telah lewati, rasa yang pernah mati.
BUKAN HAL BARU BILA KAU TINGGALKAN AKU.
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali.
Tapi cinta yang menuntunmu kembali padaku”
Lastchild feat gisselle “seluruh nafas”
Regards :
ginameila, yang menyebalkan :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar