Sabtu, 04 Agustus 2012

Inilah aku, dulu.


ada perasaan berbeda yang menyeruak dalam diri ini ketika aku menyadari, ada sesuatu yang telah lama ku simpan. diaryku, yang terlupakan.. ini adalah satu-satunya benda mati- saksi bisu perjalanan hidupku di masa itu. memang sengaja tak ku buang. aku hanya menyembunyikannya dalam tumpukkan buku-buku yang tak terpakai. aku pikir, dengan begitu aku bisa dengan mudah melupakan semuanya. oh, tidak! mustahil aku bisa melupakan semuanya. emm.. baiklah, setidaknya melupakan beberapa bagian yang ku benci.

tak ada yang berbeda ternyata. semua masih tersimpan dengan rapi meski rupanya sudah tak sebagus dulu. begitu kusam, tak terawat lagi. terlihat sangat lusuh dan kaku. bahkan sampul pink bercorak stroberinya pun robek di beberapa bagian. namun yang mengejutkan, masih terdapat  tekukan-tekukan di beberapa lembar yang menunjukkan bahwa itu bagian yang ku sukai.

sekilas, tulisan tanganku memang tak begitu rajin. karena aku menuliskan semua apa adanya. namun  tulisanku masih bisa terbaca dengan jelas. meski terdapat coretan-coretan yang agak memudar.. bukan karena tinta pulpen yang ku gunakan tak hitam pekat.. tapi itu karena, air mataku. ya, air mataku.  aku tak peduli orang menganggapku lemah, tak peduli orang bilang aku cengeng, tak peduli orang bilang air mataku murahan. sungguh tak peduli! ku akui memang, aku bukanlah termasuk orang-orang yang kuat menahan tangis- saat sisa malam yang ku lewati masa itu diselimuti rasa emosional yang sangat luar biasa. membuatku menangis. menangis sejadi-jadinya. seketika itulah yang membuatku lega. dan aku menikmati itu semua, meski.. hhh’ tetesannya berjatuhan membasahi lembaran yang ku tulis, membuat warna tintanya memudar. tak terbaca..

dan kini, saat ku menyentuhnya kembali. dan membuka setiap lembaran yang ku tulis, aku seperti melihat.. masa laluku. dapat dilukiskan hidupku ini layaknya film lebar yang secara otomatis mempertontonkan keadaanku sangat jelas di dalam otakku yang sempit.

dulu. setiap jam berganti hari, pagi berganti malam, dan seterusnya.. aku tak pernah sekalipun melewatkan satu malam untuk menulis.. setiap hari, aku? menulis? rasanya tak percaya. dengan bahagia, sedih, bimbang, sakit, galau yang ku punya saat itu, aku tetap mencurahkan semuanya pada tulisan. ya, semuanya. bahkan tak ada satupun yang dengan sengaja ku tinggal, ku hapus atau ku rahasiakan. aku tenggelam bersama kecintaanku pada tulisan. aku percaya, seseorang yang bijaksana seperti Kahlil Gibran pun butuh semua itu untuk bisa menulis banyak hal. termasuk aku. aku begitu nyaman dengan kebiasaanku itu..

aku tak pernah berbagi. apapun yang kurasakan itu hanya ku simpan untukku sendiri.. bukannya aku tak mau berbagi banyak cerita pada teman. hanya saja, sedikit. tak sepenuhnya. aku yakin, ceritaku itu tidak menarik. lagipula, menyakitkan rasanya. ketika kita menjelaskan, tapi orang hanya mendengar. tak mampu memahami..
maka itu yang membuatku.. menulis saja sudah memberikanku kenyamanan yang lebih dari cukup. meski dengan begitu aku tidak dapat solusi dan tanggapan..

inilah aku, dulu.

hmm jujur saja, terkadang aku merasa benci bila mengingat yang lalu. dan ketika aku membaca kembali diary ini, seperti menelan racun yang ku buat sendiri. aku benci! meski tidak semua yang ku tulis itu menyakitkan. tapi aku malu! malu pada diriku sendiri. malu pada Allah. aku ingin melupakannya. memusnahkan diary ini. apapun caranya. membuangnya? Oh, jangan! aku tak ingin ada orang yang tahu.. dengan membakarnya mungkin? hmm ya. meskipun aku tahu, itu takkan sanggup untuk menghapus semua memori yang ada..

sabtu, 4 agustus 2012

2 komentar: